4.2 Apa itu Ruang Publik Tradisional

Pengertian Ruang Publik

Ruang publik adalah ruang yang berfungsi untuk tempat menampung aktivitas
masyarakat, baik secara individu maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini
sangat tergantung pada pola dan susunan massa bangunan (Rustam Hakim,1987).Menurut
Carr dkk (1992), tipologi ruang publik penekanan kepada karakter kegiatannya, lokasi dan
proses pembentuknya. Carr dkk membagi tipologi ruang publik diantaranya adalah: Jalan,
taman bermain, jalur hijau, perbelanjaan dalam ruang, ruang spontan dalam lingkungan
hunian, ruang terbuka komunitas, square dan plaza, pasar, tepi air. Carr dalam Carmona, et al
(2003) mengemukakan adanya keterlibatan pasif (passive engagement) dan aktif (active
engagement) dalam pemanfaatan ruang publik. Kedua bentuk pengalaman ini terjadi sebagai
akibat adanya proses interaksi tersebut, dimana pengguna ruang publik dapat melakukan
interaksi dengan cara yang berbeda. Ruang sebagai wadah harus mampu menyediakan
lingkungan yang kondusif bagi terpenuhinya syarat interaksi, yaitu memberi peluang bagi
terjadinya kontak dan komunikasi sosial. Interaksi sosial dapat terjadi dalam bentuk aktivitas
yang pasif seperti sekedar duduk menikmati suasana atau mengamati situasi dan dapat pula
terjadi secara aktif dengan berbincang bersama orang lain membicarakan suatu topik atau
bahkan melakukan kegiatan bersama.Sedangkan menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang
publik memiliki makna sebagai berikut: sebuah lokasi yang didesain seminimal apapun,
memiliki akses yang besar terhadap lingkungan sekitar, tempat bertemunya
masyarakat/pengguna ruang publik dan perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu
sama lain mengikuti norma-norma yang berlaku setempat. Ruang Publik Secara Ideal
Menurut Carr, ruang publik harus memiliki tiga hal yaitu responsif, demokratis, dan
bermakna. Responsif dalam arti ruang publik adalah ruang yang dapat digunakan untuk
berbagai kegiatan dan kepentingan luas yang memiliki fungsi lingkungan hidup. Artinya
ruang publik dapat digunakan oleh masyarakat umum dari berbagai latar belakang sosial,
ekonomi, dan budaya serta akses bagi berbagai kondisi fisik manusia. Memiliki arti ruang
publik harus memiliki tautan antara manusia, ruang, dan dunia luas dengan konteks sosial.
Dengan kata lain, ada sistem pemaknaan dalam ruang publik.

B. Bentuk Ruang Publik

Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu menampung kebutuhan akan
tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang ini memungkinkan
terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi. Karena pada ruang ini
seringkali timbul berbagai kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini dikategorikan
sebagai ruang umum.
Meskipun sebagian ahli mengatakan umumnya ruang publik adalah ruang terbuka. Menurut
sifatnya, ruang publik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Ruang publik tertutup : adalah ruang publik yang terdapat di dalam suatu bangunan.
Keberadaan ruang publik di lokasi studi kualitas ruang belum presentatif, terlihat
komponen pembentuk ruang masih sederhana, lantaipun masih berupa tanah, tidak
berdinding atap dari seng gelombang, struktur bangunan dari bahan bambu.Bangunan pos
kamling (keamanan lingkungan) juga digunakan untuk ruang publik dan warung-warung
makanan di tepi sungai Winongo.

2. Ruang publik terbuka : yaitu ruang publik yang berada di luar bangunan yang sering juga
disebut ruang terbuka (open space).
Ruang publik yang terdapat di lokus studi diantaranya yaitu : terdapat di gang /lorong-
lorong didepan antara dua bangunan rumah warga yang saling berhadapan dengan tatanan
bangunan ber deret memanjang, teras rumah, sedangkan ruang publik yang berada ditepi
sungai Winongo dibeberapa tempat sepanjang sungai diantaranya adalah : RT 01 RW 01
warung – warung yang menempati lahan terbuka hijau, RT 05 RW 01 dilingkungan Kantor
RW 01 dan pos ronda, Ruang publik di RT 03 RW 01 rung publik merupakan gang ruang
ini difungsikan untuk warga, RT 06 dan RT 07 RW 01, diatas talud sungai digunakan
untuk tempat-tempat duduk, RT 12 RW 02 ruang publik berada di pos ronda RT 12 dan
sekitar pos ronda RT 12 warga menggunakannya untuk duduk-duduk, parkir dan warung,
ruang publik di RT 22 RW 04 ruang publik semi permanen tiang bangunan dari bambu atap
dari seng (tanah milik warga tidak berdomisili di wilayah ini) dan terdapat angkringan, di
RT 23 RW 04 ruang publik berupa tanah lapang sebagian tanahnya sudah diplester seman
(tanah milik warga tidak berdomisili di wilayah ini) ruang publik ini digunakan untuk
aktivitas warga.

Menurut Ian Bentley, Public Realm, dalam menilai kualitas ruang publik yang tanggap dan
bersahabat berdasarkan beberapa hal diantaranya adalah :

a.Permeability
Tingkatan kemampuan suatu lingkungan dalam menyediakan pilihan akses untuk
pergerakan warga dari satu tempat ke tempat lain /lingkungan harus bersifat aksesibel.

b.Variety
Aspek yang berkaitan dengan penciptaan suasana/pengalaman meruang
-Keragaman pengalaman dicapai lewat desain bentuk elemen ruang, kegunaan dan makna
yang beragam.
-Tempat yang memiliki variasi fungsi menyediakan beragam bentuk dan tipe bangunan
hunian, komersil,dsb

c.Legibility
Kualitas yang mengakibatkan identitas suatu lingkungan atau tempat mudah dikenali/diingat,
Legibilitas lingkungan dicapai dari bentuk desain, struktur dan pola ruang suatu tempat

d.Robustness
-Lingkungan atau tempat mampu memberikan peluang bagi berlangsungnya berbagai
aktivitas dan tujuan yang berbeda,
-Lingkungan harus memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai fungsi baru
pada masa yang akan dating

e.Richness
-Berkaitan dengan kemampuan suatu lingkungan untuk meningkatkan pengalaman seseorang
mengindera lingkungannya termasuk perasaan terhibur dan memperkaya pengalaman
meruang
-Pengalaman seseorang dalam hal sensory
,pemandangan indah/bisa dilihat, diraba, penciuman /bau

f.Visual Appropriatness
Berkaitan dengan kualitas tampilan fisik lingkungan mempengaruhi persepsi pengamat
terhadap lingkungan.

g.Personalization

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2.2 Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara televisi analog dan televisi digital

2.6 Jelaskan tentang keunggulan film digital

2.7 Jelaskan tentang teknik pembuatan naskah film digital